Friday, December 2, 2011

PENANTIAN YANG BEGITU INDAH

Nama ku Febi, Hari ini adalah ulang tahun ku yang ke 22 thn. Aq ingin sekali yg pertama memberikan ucapan selamat ulang tahun adalah kekasih ku. Tapi sayang, saat ini aq blum mempunyai kekasih. Seperti ulang tahun ku sebelumnya yg memberikan ucapan prtama kali adalah sahabatku.

"생일 축하합니다". Teriakan Sherly dan Risa dikupingku membuat ku lngsung terbangun.
"Iya, terima ksih..." Kata ku smbil menguap...
"Semoga pnjang umur, sehat selalu, tmbah rezeki, makin cantik dan yang terakhir biar cepet dapet cowo". Kata Sherly yang selalu mendukungku.
"Terima kasih ya, kalian memang shabat ku yang paling pengertian". Jawab ku smbil memeluk mereka.

"Nanti malam, kita makan-makan ya di cafe tempat Sherly kerja". Kata ku.
"Wah, kmu mau mentraktir kami ya". Kata Risa smbil menarik-narik tanganku.
"Iya bawel, ntar malam aq traktir kalian makan sepuasnya". kata ku
"Eh, iya nanti malam aq mau knalin kamu sama pacarku". Kta Sherly.
"Haaaa, kmu udah punya pacar? Sejak kpn, ko aq ga tau". Kata ku smbil memasang muka serius.
"Hehehe.... Mianhae, kemarin masih belum jadian. Jdi aq ga mau bilang sma kalian". Jawab Sherly dengan muka memerah.

Kami bertiga, bergegas untuk menjalan kan aktivitas msing-masing. Aq dan risa kuliah ditempat yg sma, sedangkan Sherly bekerja disebuah cafe didekat kmpus kami. Setelah, aq dan Risa dikampus tiba-tiba Sherly menelponku.
"Feb, nanti malam ada yg mau ktmu sma kamu". Bicaranya sngat tergesa gesa.
"Siapa". Jawabku dengan penasaran.
"Ada deh, nnti mlem pake baju yg bagus sama dandan yang cantik ya". Kata Sherly dan lngsung menutup telponnya.
Aq dan Sherly berteman dari kami masih SMU. Sedangkan Risa baru 2thn kmi bersahabat dngannya.

Malam pun telah tiba, aq memakai gaun dan berdandan yg cantik. Aq  menuruti kata Sherly untuk berdandan yg cantik.
"Ayo Feb, udh malam". Kata Risa dengan terburu-buru.
"Iya sabar kenapa, memang kamu sudah lapar". Kta ku yg lngsung berjalan keluar rmh.
"Enggak ko, aq ga laper". Katanya Smbil tersenyum.
Sesampainya kami disana teryata Sherly membuat kejutan. Dia mengundang teman-teman kami sewaktu SMU. Semua datang, mantan pacarku waktu SMU pun datang. Mantanku bernama Cho Kyuhyun, kami pacaran slama 1thn wktu kmi masih SMU. Kami berpisah bukan karena ada orang ktiga atau apapun. Kami berpisah karna dia hrus pindah keluar kota bersama kluarganya. Hingga saat ini, aq pun msh menyukainya. Tidak ada orng lain yg ku cintai slain dia.

"Sureprice...". Teriak Sherly smbil membawakan Kue Tar untuk ku..
Semuanya bernyanyi menyanyikan lagu slamat ulang tahun untukku.
"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday happy bithday... Happy birthday to Febi". Smbil memberikan Kue Tar dan aq pun meniup lilin degan mengucapkan permintaan dalam hati.
"Aq ingin berpacaran lagi dngan Kyu, aq ingin menjadi orang yg paling Kyu sayang, dan smoga kami slalu bersama". Kataku dlm hati sambil meniup lilin. Setelah aq meniup lilin, kue pertama yg ku potong ku berikan kepada Kyu.
Dia pun menerima kue tar pemberianku.
Setelah itu Kyu datang menghampiriku.

"Apa kabar? Slamat ulang tahun ya, sudah lama kita tdk bertemu". Kata Kyu smbil berjabat tangan dnganku. Tangannya yg lembut mengingatkan ku saat-saat kami msh pacaran. Tngannya yg halus serta tatapan matanya yg slalu bersinar membuatku terkesima olehnya. Tiba-tiba ada yg memlukku dari blakang. "Annyeong... selamat ulang tahun ya". Teriak Hani dan Nisa dri belakang.
"Haiii, apa kbar? Udh lama bnget ya ga ktmu.. Kangen ya, rsanya mau kembali kesekolah lagi". Kataku smbil memeluk mereka.
"Happy birthday ya, smoga sukses". Kata Devi, smbil memelukku.
"Happy birthday juga ya". Kata Efrie dan Fira.
"Gamsahabnida, kalian datang juga ya... Silahkan dimakan ya hidangannya". Ktaku smbil berjalan meninggalkan mereka.

Tiba-tiba Sherly datang membawa seseorang yg tdak pernah ku kenal sebelumnya.
"Ini nmanya Hyuk, dia pacarku". Kata Sherly smbil memperkenalkannya.
"Hallo, aq Eunhyuk. Salam kenal, oh iya slamat ulang tahun juga ya". Smbil berjabat tngan dnganku.
"Iya salam kenal juga. Trima ksh ya". Kataku smbil berjalan menuju keluar.

Aq berdiri didpn balkon smbil membawa secangkir soft drink. Tiba-tiba Kyu datang dan berbincang dengan ku.
"Kmu, skrng tinggal dimana?" Tanya ku penasaran.
"Aq tinggal di amerika, sekrang aq sedang bekerja disana". Ktanya smbil menatapku
"Oh bgtu". Jawabku dngan lmbut
"Gimana, kmu udh pnya pacar?" Kta-ktanya yg membuatku lngsung terdiam.
"Belum". Smbil menggelengkan kpala ku.
"Kmu tau ga, selama ini aq msh menyimpan perasaan ku yg msh mencintaimu". Smbil memegang tanganku.
"Sebenernya, aq pun mempunyai perasaan yg sma spertimu". Ktaku smbil menunduk.


"Apakah kau mau menjadi kekasihku untuk skarang, esok, dan yang akan datang ". Aq terkejut mendengar dia berkata sperti itu. Apa yg harus aq lakukan... Sebenarnya aq pun msih mencintainya.
"Apa ini pernyataan cintamu yang sesungguhnya berasal dri dlam hatimu". Dngan nada bicara yg serius
"iya, ini adalah isi hatiku yang sesungguhnya" Smbil melihat ku.
"aq pun msh mencintaimu". Kta ku smbil menunduk malu.
Tiba-tiba aq dipeluk olehnya, dan dia berkata.
"Terima ksh ya, kmu mau menerimaku kembali menjadi kekasihmu". Ktanya smbil mendekap erat tubuhku.
Setelah acara selesai, kmi pun bergegas untuk plng.

"Ayo, ku antar kau plng". Kta Kyu yg membuat smua tmn-tman ku melihat ku dngan snyuman.
"Cie-cie akhirnya Cinta Lama Bersemi Kembali". Kata Sherly dan Risa
Mukaku pun berubah menjadi memerah.
"Apa apaan sih kalian. Bikin aq malu aja". Kta ku smbil memukul mereka.
"Sudah sna plng, bsok pagi ceritain ya sma aq". Kta Risa.
Aq lngsung pergi bersama Kyu.

Diperjalanan kmi bercerita tentang khidupan kmi slama kmi berpisah.
"Apa slama ini kau pnya kekasih". Tanya Kyu smbil memandangku.
"Aq hnya menyimpan rasa cintaku hnya untukmu. Jdi slama ini, aq menutup perasaan ku untuk orng lain". Ktaku smbil memandanginya.
"Terima ksh ya, trima ksh sdah mau membuka perasaan mu untukku". Katanya smbil memelukku.

"Sudah smpai, trima ksh ya sdh mengantarku plng". Ktaku smbil tersenyum pdanya.
"Iya sayang, aq sayang kamu". Smbil mencium keningku dngan lmbut.
Aq ga sangka bisa pacaran lagi sma Kyu. Ternyata memang tdak ada yg tdk mungkin dihadapan Tuhan. Terima ksh tuhan berkat mu aq bisa kembali lagi pdanya.

Pagi harinya ternyata kedua temanku sudah berada dikamarku dan mereka membuatku terbangun dngan keributan yang mereka buat, mereka memberantakkan isi tempat make up ku.
“Aduh, pagi-pagi udh pada berisik ya”. Kataku smbil melihat mereka smua ngacak-ngacak tempat make up ku.
“Gmana semalam”. Kta Sherly
“iya akhirnya aq jadian sma dia”. Ktaku dengan nada semangat.
“Akhirnya, penantianmu ada hasilnya juga ya”. Kata sherly smbil memelukku.

Esok harinya, kami janji mau pergi ke taman hiburan. Kyu berjanji akan menjemputku. Ternyata dia sdh berdiri didpn pintu rmh ku.
"Ku kira ga jdi pergi". Kta ku smbil mengunci pintu rmh ku.
"Jdi dong, msa aq ingkat janji sma kamu". Ktanya dan lngsung menyalahkan motor. Sesampainya kami disana, kmi benar-benar hnya bersenang senang. Kami berdua hmpir menaiki smua wahana yg ada disana. Hari ini aq seneng banget, bisa ber dua dngannya terus. Hari pun sdah malam, kami pun bergegas untuk segera plng.

"Sudah malam ayo kita plng, senang ya hri ini". Kta ku smbil menggandeng tangannya.
"Bsok aq hrus kembali ke amerika". Kata katanya yg membuatku terdiam.
"Kenapa? Kenapa cepat skali". Kata ku smbil menahan air mata.
"Cuma sebentar, aq pergi cuma untuk ambil sertifikat lulus sma ngurus surat surat penting lain. Aq mau pindah disini saja, krna cabang disini butuh orng lagi. Mknya kmu ga ush khawatir klo aq prgi". Smbil mengusap air mata ku yg sudh jatuh.
"Maafkan aq, aq takut klo hrus berpisah lagi dngan mu". Smbil memeluknya
"Iya aq akan slalu ada untukmu". Smbil berjalan plang krumah.

Setelah sampai dirmh, aq langsung menelpon Sherly.
“Hallo, Ada apa? Tumben malam-malam telpon aq”. Ktanya yg msh setengah tersadar
“Mianhae, aq mau cerita sma kamu”. Kata ku smbil menangis.
Ada apa, knpa kamu tiba-tiba menangis”. Tnya Sherly dngan membentakku
“Aq  sedih, karna bsok dia kembali lagi ke amerika”.
“tapi nanti kembali lagi kan”. Kta Sherly
“Iya siech, 3 bulan lagi bru dtng ke sini. Dia cma mau ngurus surat-surat pindah lalu dia kembali lagi ksini”.
“oh, ya gak apa-apa kan. Yg pasti dia kembali lagi ksini”.
Sudah malam, aq sudah mengganggu Sherly tidur.
“Baiklah, sudah malam terima ksh ya sdh mau mendengarkan curhatku”. Kataku smbil beranjak ketempat tidur.
“Iya ga apa-apa, kita kan sahabat”.
“Baiklah slamat malam”.  Smbil menutup telponnya.

Malam telah berganti pagi. Aq akan pergi mengantar Kyu kebandara. "Sayang, jngan sdih yaa. Nanti klo aq udh smpai disana aq tlpn kmu ya". Kta Kyu smbil mengelus rambutku.
"Iya, jngan lpa jga kesehatan ya disana. Makan yg banyak". Kta ku smbil tersenyum.
"Aq msuk ya, hati2 plngnya. Jaga ksehatan ya". Kata Kyu yg slalu tersenyum.
"Ne, aq akan makan yg banyak. Supaya nanti saat bertemu dngan mu aq tmbah sehat". Kami pun akhirnya berpelukan.

Akhirnya setelah 3 bulan kmi berpisah. Kami akan segera bertemu, dengan perasaan bahagia aq menjemputnya kebandara. Sesampainya disana aq bahagia bisa melihatnya dan melihat sinar yg terpancar dari senyumannya.
“Apa kabar sayang sudah lama ga bertemu”. Kata Kyu smbil memelukku.
“Lupa ya, semalem baru aja kita telpon-telponan”. Kata ku smbil melepaskan pelukannya.
kan aq belum memelukmu”. Kata Kyu dngan manja.
“Dasar, ayo kita plng”. Kata ku smbil berjalan.
Diperjalanan kami berbincang untuk melepas rindu. Dia terus bercerita tentang keadaan di amerika ambil memerangkulku.
Akhirnya kami pun bahagia dngan cinta kami. Dan dia memutuskan untuk segera melamarku untuk menjadi istrinya. Doa ku untuk terus bersamanya dikabulkan oleh tuhan. Karna aq percaya tidak ada suatu hal yang tidak mungkin.


-The End-

SAHABAT YANG MENCINTAI KEKASIHKU



Namaku Sung Soo Ae, aku punya sahabat yang bernama Lee Kyung Ji. Kami kelas 3 SMU, sebentar lagi kami akan meninggalkan sekolah kami. Tentunya setelah kami ujian kelulusan.
Aku berteman dengannya sejak kami masuk sekolah disini. Dia sangat baik sekali padaku, dia pun menyayangiku seperti adiknya sendiri.
Kami memang berbeda usia 1 tahun. Dia lebih tua dariku. Aku memanggilnya Eonni.
“Ya, saeng,” ucap Kyung Ji memanggilku.
“Onn, aku mau cerita boleh nggak?” tanyaku dengan manja. “Ada apa saeng-ku? Boleh dong masa aku nggak mau dengerin cerita saeng-ku,” ucap Kyung Ji sambil mengelus-elus rambutku.
“Kenapa sampai saat ini aku belum punya kekasih ya?” ceritaku sambil menunduk.
“Memangnya salah kalo nggak punya pacar?”
"Ya nggak juga sih…"
“Onn, masih inget nggak sama temenku waktu kelas 2 SMP, yang dia bilang dia suka sama aku?" tanyaku. Kyung Ji mengangguk
“Iya inget. Kenapa?” tanya Kyung Ji. Aku tersipu malu.
“Kemarin aku ketemu dia, sekarang dia tambah ganteng, Onn. Terus kemarin dia juga minta jawabannya. Aku bingung, kemarin aku sempet nyesel waktu aku belum jawab kalo aku juga suka sama dia. Dia sekarang tambah ganteng, manis, tinggi, dan baik hati,” ceritaku antusias.
“Ya sudah kalo memang kamu mencintainya juga, terima saja dia,” sahut Kyung Ji.

Teman laki-lakiku itu bernama Choi Siwon. Dia pindah sekolah sewaktu kami kelas 2 SMP. Dia murid yang cerdas. Di sekolah selalu mendapat peringkat pertama. Selain itu, dia juga tampan. Banyak wanita yang tergila-gila padanya. Tapi entah kenapa aku yang dipilih olehnya. Walaupun saat itu aku bingung. Tanpa ada alasan apapun aku tidak menjawab pernyataan cintanya.


Setelah bel pulang sekolah berbunyi ternyata Choi Siwon ada di depan gerbang sekolahku. Aku seneng melihat kedatangannya.
“Eonni dia ada di depan gerbang sekolah,” beritahuku sambil terengah-engah berlari mengejar Kyung Ji.
“Ya sudah sana samperin, berarti kita pulang berpisah, ya," kata Kyung Ji.
“Ok, good bye my eonni,” pamitku sambil berlari ke depan gerbang.

Setelah sampai gerbang sekolah, Siwon mengajakku pergi ke taman kota. 
“Ae, kita ke taman kota dulu ya. Ada sesuatu yang aku mau bicarakan padamu."
Dadaku langsung berdebar kencang.
“Kita naik apa kesana?"
“Naik motor, dong," katanya sambil menyodorkan helm padaku. Hwaaaa, senangnya bisa naik motor sama Siwon.

Setelah sampai di taman kota, Siwon bertanya lagi padaku tentang pernyataan cintanya waktu aku kelas 2.
“Gimana jawabannya, aku sudah menunggu selama 4 tahun untuk mendengar jawabannmu," tembak Siwon dengan tangannya yang menggenggam tanganku.
Aku menganggukkan kepalaku. “Iya, aku terima kamu menjadi kekasihku."
Karena senang Siwon pun langsung mencium keningku dengan lembut.
“Ayo kita pulang. Ku antar kau pulang ke rumah,” ucap Siwon dengan nada yang halus sambil menggandeng tanganku.
Setelah sampai di depan rumah, Siwon berkata, "Besok pagi aku jemput, ya. Sekarang kamu masuk, terus jangan lupa makan." Siwon mengacak-acak rambutku.
"Iya, Oppa," jawabku dengan lembut. Tak terbayang betapa bahagianya aku bisa berpacaran dengan Choi Siwon.

Malamnya aku sedang belajar di kamar, tiba-tiba HP-ku berdering. Ternyata SMS dari Siwon. Dia bilang, "Sudah malam, sudah waktunya untuk tidur."
"Iya, Oppa. Selamat malam. Jaljayo." balasku.

Malampun berganti pagi. Aku kira Siwon tidak akan menjemputku, ternyata dia sudah menuggu di depan rumahku.
"Oppa, sejak kapan kau disini?" tanyaku dengan penasaran. 
"Sudah dari 15 menit yang lalu," jawabnya sambil menyerahkan helm.

Di perjalanan kami bercerita banyak. Aku menceritakan sahabatku. Siwon penasaran dan ingin bertemu dengan sahabatku. Aku bilang nanti setelah pulang sekolah aku akan memperkenalkannya pada Kyung Ji. Sepanjang perjalanan tanganku merangkul pinggang Siwon. Senangnya... Siwon pun terus memegang tanganku.

Setelah sampai di sekolah, aku bergegas masuk.
"Nanti pulang aku jemput lagi, ya. Jangan lupa makan siang," pesan Siwon dengan penuh perhatian.
"Iya, kamu juga jangan lupa makan," jawabku.

Aku berlari masuk dan menghampiri sahabatku, Kyung Ji.
"Onn, aku seneng banget hari ini," beritahuku dengan berseri-seri.
"Dengan melihat wajahmu saja, semua orang tahu kalo kamu lagi seneng. Gimana akhirnya?" tanya Kyung Ji.
"Seneng banget. Aku udah jadian sama Siwon."
"Cie...cie..., akhirnya jadian juga," ledek Kyung Ji.
"Iya, aku jadian sama dia," ucapku dengan tampang malu-malu. "Oh iya, nanti pulang sekolah, aku mau kenalin Eonni sama Siwon."
"Baiklah, aku akan berkenalan dengannya," jawab sahabatku.


Akhirnya bel pulang berbunyi. Saatnya bertemu Sang pujaan hati.. Wkwkwk.... Aku dan Kyung Ji pulang bersama untuk bertemu dengan siwon. Akhirnya mereka berdua bertemu  Aku memperkenalkan mereka.
"Onn, ini cowok aku. Namanya Siwon." ucapku.
"Siwon."
"Kyung Ji."
Mereka berjabat tangan sambil melempar senyum.
"Ayo kita pulang! Onn, kita berpisah ya," kataku sambil menggandeng tangan Siwon.
"Ya sudah, hati-hati ya," kata Kyung Ji.

Di perjalanan aku bertanya pada Siwon tentang pendapatnya setelah berkenalan dengan sahabatku.
"Gimana temanku, baik kan? Oh iya, Kamu punya teman yang masih jomblo, nggak? Biar kita jodohin Kyung Ji sama temanmu," usulku. 
"Emmm...ada. Namanya Kyuhyun. Nanti aku tanyain deh, dia mau nggak kenalan."
Aku memeluk erat pinggang Siwon, terasa sangat nyaman berada disisinya.
"Oppa, bisakah kau selamanya berada disisiku?" pintaku dengan nada rendah.
"Iya, aku akan selalu berada disisimu. Ternyata kau lebih mencintai aku, ya. Kenapa dari dulu nggak langsung jawab pernyataanku. Pake nunggu 4 tahun. Untung aku nggak basi." Ternyata bisa juga dia ngelawak.
"Iya, aku nyesel. Untung aku bisa bertemu kamu lagi. Coba kalo sampe nggak ketemu. Aduh...nyesel banget aku."

"Udah sampe, Yang. Kamu nggak mau turun," kata Siwon sambil memegang tanganku.
"Koq, cepet banget udah sampe," kataku sambil mengucek mata. Ketika aku turun dari motor, Siwon langsung mencium kelopak mataku dengan mesra. Gimana mata nggak mau langsung melek, ya. Syok dicium sama Ayang. Aku akhirnya mencium bibir Siwon yang seksi itu. Ciuman kilat yang membuat mukaku memerah.
"Udah masuk sana. Jangan lupa makan, ya."
"Iya, kamu juga ya. Oh iya, jangan lupa tanyain teman kamu ya, mau nggak dia kenalan sama Kyung Ji."
"​​Ok, my princess."


Tak terasa sudah 1 minggu aku jadian sama Siwon. Siwon yang begitu pengertian, sayangnya dia yang sepertinya dia limpahkan semuanya padaku. Seperti biasa setiap pagi, Siwon menjemputku  di depan rumah. Kebiasaannya yg datang 15 menit lebih awal membuatku menunggu diluar lebih dulu 5 menit sebelum dia datang. Suara motornya yg khas telah tiba.
"Lho, kok kamu udah di depan aja?" tanya Siwon begitu melihat aku telah menunggunya.
"Iya, kan aku nungguin kamu. Gantian dong, masa kamu terus yang nungguin aku," jawabku.
"Ya udah, ayo kita berangkat," ajak Siwon. Tiba-tiba perutku bunyi. Siwon melirikku. "Kamu belum sarapan,  Yang?"
"Belum. Nanti aku sarapan di kantin aja," jawabku sambil tersenyum lebar.
"Ya udah, kita sarapan dulu di depan."
"Yang, gimana udah bilang belum sama temanmu?" tanyaku dengan penasaran.
"Iya udah. Nanti pulang sekolah aku ajak dia ke sekolahmu."


Setelah pulang sekolah, kami berempat pergi ke restoran sambil berkenalan dengan Kyuhyun.
"Hallo, aku Kyuhyun," sapanya sambil berjabat tangan denganku. Suaranya yang lembut membuatku terkesima.
"Iya, aku Soo Ae. Salam kenal, ya."
"Ini pasti Kyung Ji. Salam kenal, ya," kata Kyu.
"Ayo kita pergi ke taman hiburan," ajak Siwon setelah kami semua berkenalan.
"Ayo kita pergi bersenang-senang," kataku sambil menarik lengan Siwon.

Setelah di taman hiburan, kita berpisah. Aku dengan Siwon, Kyung Ji dengan Kyu. Mereka terlihat akrab sekali. Senang bisa melihat sahabatku tersenyum lebar.
Ternyata Kyu itu suka bercanda. Banyak hal-hal aneh yang dibuatnya. Saat dia memakai bando kelinci, lucunya dia. Udah gitu narsis banget foto-fot sama kita semua. Hari sudah malam, akhirnya kami pulang. Kami berpisah di tengah jalan. Karena Kyu harus mengantar Kyung Ji pulang.


Setelah kami berteman selama 3 bulan, tak disangka Kyu dan Kyung Ji sama-sama jatuh cinta. Kyu mengungkapkan perasaan cintanya pada Kyung jj. Akhirnya mereka berpacaran. Saat liburan tiba, kami merencanakan untuk pergi menginap ke pantai. Aku tidur di kamar yang sama dengan Kyung Ji, Siwon dengan Kyu.
"Aduh, sampai juga kita di pantai. Eonni akhirnya aku bisa jalan-jalan dengan kalian semua," ucapku senang.
"Iya, ya. Ya sudah, ayo kita keluar. Nggak mau kan klo kita cuma numpang tidur disini," ajak Kyung Ji.
"Iya juga, ya. Ayo kita naik kapal jet," usulku.

Siwon mengetuk pintu kamar. "Yang, ayo kita main keluar."
"Iya tunggu sebentar," jawabku dengan berteriak dari dalam.


Senangnya kita bisa menghabiskan waktu di pantai bersama pacar-pacar kita. Malam pun tiba, aku terlelap tidur di kamar. Kyung Ji keluar dari kamar, katanya mau menghirup udara segar. Dia jalan ke pantai, ternyata di pantai bukan hanya dia sendiri, tapi ada Siwon juga yang sedang duduk di pantai.
"Siwon," panggil Kyung Ji.
"Iya, kamu belum tidur?" tanya Siwon menoleh ke arah Kyung Ji.
Kyung Ji duduk di samping Siwon.
"Aku iri pada Ae. Kamu begitu perhatian padanya. Apa kamu tahu, aku diam-diam menyukaimu," ungkap Kyung Ji jujur.
"Kenapa kamu tiba-tiba bilang seperti ini?" Siwon terkejut.
"Apa kamu tidak ingat. Sekolah kita waktu SMP itu berseberangan. Dulu aku sering memperhatikanmu. Tak disangka ternyata kita bertemu lagi. Tapi sayang kamu yang sekarang adalah kekasih dari sahabatku."
"Kan kamu sudah pnuya Kyu. Kenapa masih suka padaku?" tanya Siwon dengan nada sedikit tinggi.
"Sebenarnya aku pacaran sama dia hanya untuk menutupi diriku yang menyukaimu. Supaya Ae juga nggak tau kalo aku suka sama kamu."
Siwon beranjak diri dan pergi meninggalkan Kyung Ji. Kyung Ji tiba-tiba menangis, setelah Siwon berkata seperti itu.
"Aku tau, kalo aku salah. Tapi bagaimana lagi, aku mencintai Siwon," isak Kyung Ji smbil terus menangis. Siwon ternyata belum pergi dari sana, dia terpaku melihat ke arah Kyung Ji.


Pagi yang cerah. Cahaya yangg masuk ke dalam kamar membuatku terbangun dari tidur.
"Onn, kamu dimana?" teriakku memanggil Kyung Ji.
"Ya, aku di dapur. Aku buat sarapan lho. Ayo bangun, kita sarapan dulu. Panggil pacarmu. Oh iya, tolong panggil Kyu juga, ya," seru Kyung Ji dari arah dapur.
"Iya, aku ke kamarnya dulu ya," seruku sambil membuka pintu kamar.

Setelah aku sampai dikamarnya, ternyata hanya ada Kyu. Aku tak melihat Siwon.
"Oppa, Wonppa kemana? Ayo ke kamarku, kita sarapan bersama," ajakku.
"Siwon lagi lari pagi. Sebentar lagi juga pulang. Baik, aku akan segera ke kamarmu," jawab Kyu.

Setelah kami sarapan, kami bergegas untuk pulang ke rumah, karena liburan kami telah usai.
"Ayo kita pulang duluan," kata Siwon.
"Onn, aku pulang duluan ya," kataku sambil menggandeng Siwon.


Setelah beberapa bulan setelah Kyung Ji bicara seperti itu pada Siwon. Semakin lama Siwon semakin berubah. Yang tadinya dia antar jemput aku, ini malah nggak. Aku terasa dicuekin. Akhirnya aku cerita pada Kyu. Disaat aku bicara, dia terus memperhatikanku.
"Apa ada yang salah denganku?" tanyaku sambil menggerakkan tanganku ke mukanya.
"H​​​​​​​‎​​hhmmm... nggak. Ternyata kamu cantik juga, ya. Pantas saja Siwon terus menunggumu sampai 4 tahun."
"Terima kasih. Tapi sekarang ada yang beda dengannya," kataku sambil menundukkan kepala.



Kyung Ji yang begitu perhatian pada Siwon. Tidak membuatku merasa cemburu. Karena dia adalah kakakku, tidak ada perasaan lain yang melintas di otakku. Ketika kami sedang berjalan bersama-sama,  mereka berdua yang terlihat lebih romantis. Walaupun Kyu bersikap seperti itu juga padaku. Aku tetap melihat mereka dengan positif thinking. Tapi semakin lama, aku tak bisa menahan diri. Tiba-tiba air mataku mengalir melihat mereka berdua semakin akrab.
"Kenapa kok tiba-tiba nangis?" tanya Kyu heran sambil menghapus airmataku. "Memang ada apa? Apa kalian berantem?"
"Nggak, kami baik-baik aja," jawabku.
"Terus kenapa kamu nangis?"
"Nggak apa2," jawabku sambil mengusap air mata.


Esok harinya, aku sudah tidak dijemput oleh Siwon. Aku merasa sangat sedih. Sebuah motor melintas di depanku. Aku dapat mengenali pengemudinya, Siwon. Herannya Siwon tak berhenti bahkan tak melihatku sama sekali. Dan yang lebih mengejutkan, ada orang lain yang tengah diboncengnya. Karena gadis itu menghadap ke arah lain, aku tidak dapat melihat wajahnya.


Sesampainya di sekolah, tumben sekali Kyung Ji terlihat lebih ceria dari sebelumnya.
“Cie... ada apa ini? Kok tumben banget senyum-senyum terus,” ledekku pada Kyung Ji.
"Ada deh,” sahut Kyung Ji tanpa berhenti tersenyum.
Aku tak mau berpikir yang aneh-aneh tentangnya. Aku hanya harus mendukung apa yang dia lakukan karena dia adalah sahabatku.

Tiba saatnya pulang sekolah.
“Onn, ayo kita pulang bareng,” ajakku menghampiri Kyung Ji.
“Aku masih ada urusan. Kamu pulang aja duluan,” tolak Kyung Ji sambil berlari keluar gerbang.
Ada apa ini? Kenapa dia seperti itu? Firasatku mengatakan ada sesuatu yang tengah disembunyikannya. Karena penasaran, aku mengikutinya. Sepertinya Kyung Ji tahu jika aku mengikutinya. Dia langsung pergi menghindariku. Alhasil aku kehilangan jejaknya. 


Dua hari berikutnya, kami pergi bertamasya ke sebuah pulau. Kami berencana untuk menginap disana. Seperti biasa aku dengan Siwon, Kyung Ji dengan Kyu. Setelah sampai disana karena perjalanan jauh, aku langsung tertidur di kamar. Setelah sadar ternyata sudah malam. Aku tak melihat Kyung Ji. Aku penasaran kemana dia pergi. Aku pergi ke kamar Siwon, tapi aku tak menemukannya juga. Aku hanya melihat Kyu yang habis mandi, hanya berbalut handuk. Nggak kuat liat body-nya yang keren…
"Kyu, mana Siwon?” tanyaku sambil membalikan badan.
“Nggak tau. Tadi dia keluar,” ujar Kyu.
“Oh baiklah, aku akan keluar untuk jalan-jalan,” kataku sambil membuka pintu kamarnya.
“Tunggu!! Kita bareng aja keluarnya,” cegah Kyu sambil menarik lenganku.
“Ya udah, aku tunggu di depan, ya,” balasku sambil malu-malu.

Disaat aku dan Kyu jalan-jalan, ternyata Kyu melihat Siwon dan Kyung Ji sedang berpelukan. Kyu pun segera bertindak mengalihkan pandanganku supaya aku tak melihat mereka.
“Oppa, terima kasih karena kamu telah menjadi milikku,” kata Kyung Ji sambil mencium bibir Siwon.
“Iya, ternyata aku benar-benar mencintaimu. Lebih dari aku mencintai Soo Ae,” balas Siwon.


Ternyata diam-diam Kyung Ji memberikan makan siang untuk Siwon. Dan mereka lebih sering jalan berdua. Tak ada seorangpun yang mengetahui hubungan mereka. Sudah 1 bulan Siwon jarang menjemputku, hanya 2 kali dalam 1 minggu dia antar jemput. Katanya dia sedang sibuk dengan tugas sekolah. Aku hanya bisa tersenyum, walaupun aku merasa kecewa.


"Ae, besok kan kita pulang. Gimana kalo lusa aku jemput kamu berangkat sekolah?" tanya Kyu dengan penuh harapan.
"Liat besok, ya. Kalo besok Siwon jemput gimana? Soalnya besok jadwal dia jemput aku."
"Ya nggak apa-apa. Kalo emang dia jemput ya udah, kan aku bisa bilang mau jemput Kyung Ji."

Stelah kita jalan-jalan, aku kembali ke kamar. Ternyata Kyung Ji sudah tidur dan aku pergi ke kamar Siwon untuk mlihatnya. Sesampainya di depan kamarnya, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memelukku. "Lagi ngapain disini, mau ngintip teman aku, ya?" Siwon mengejutkanku sambil memelukku dengan hangat.
"Enak aja. Jelas-jelas aku kesini mau cari kamu," seruku sambil memandangnya.
"Ayo kita jalan-jalan sebentar," ajak Siwon sambil merangkulku.
"Besok kita sudah pulang, ya," kataku sambil memeluk Siwon.
"Iya," jawab Siwon tanpa ekspresi.


Hari ini kami pulang, kami pun berpisah. Tidak seperti biasanya, diperjalanan Siwon tidak berbicara sedikitpun denganku. Aku merasa ada hal aneh yang terjadi dengannya. Aku tak mau bertanya ada apa dengannya.
"Bsok kamu jemput aku nggak?" tanyaku untuk memecahkan suasana yang dingin ini.
"Liat besok, ya. Kalo aku sempet, aku jemput," katanya. Kami kembali membisu sampai akhirnya kami tiba di rumahku.


Ternyata benar, keesokan harinya Siwon tak datang menjemputku. Yang datang malahan Kyu.
"Oppa, benar dia nggak jemput aku," ucapku sedih.
"Ya udah nggak usah sedih. Kan masih ada aku," hibur Kyu dengan wajah yang membuatku tertawa.
"Ayo naik motorku,"  ajak Kyu sambil menyodorkan helm kepadaku.
"Iya.."
Diperjalanan tanganku ditarik untuk memeluk Kyu. Dia bilang, "Pegangan, nanti jatuh."
Akupun langsung merangkulnya dengan malu-malu.
"Nanti pulang sekolah aku jemput lagi, ya?" pinta Kyu.
"Iya".
"Sudah sampai. Sana masuk! Nanti aku jemput, ya."
"Nanti kalo Siwon jemput gimana?" tanyaku ragu.
"Ya nggak apa-apa. Kan aku bisa bilang kalo aku jemput Kyung Ji," jawabnya
"Baiklah, sampai ketemu," kataku sambil berlari ke dalam kelas.


Setelah pulang sekolah ternyata Siwon datang untuk menjemputku. Dan aku sedang berjalan dengan Kyung Ji.
"Yang!" Panggilku pada Siwon.
"Iya, ayo kita pulang," balas Siwon.
Aku berdiri disamping motornya. Tiba-tiba sebuah motor dari arah belakang melintas dengan kecepatan tinggi dan hampir menabrakku. Tapi anehnya bukan aku yang ditarik oleh Siwon, melainkan tubuh Kyung Ji yang ditariknya. Kejadiannya begitu cepat. Aku sudah terjatuh dan Siwon memeluk Kyung Ji. Aku terkejut melihat tindakannya. Ada apa ini sebenarnya?
Kyu datang. Dialah yang membantuku bangun dan langsung memelukku untuk menghindari pandanganku pada Siwon. Tapi sudah terlambat, aku sudah melihatnya. Betapa Siwon sangat melindungi Kyung Ji, padahal yang nyaris menjadi korban adalah aku.
"Apa yang kalian lakukan? Siwon, pacarmu disini! Kenapa Kyung Ji yang kau peluk?" seru Kyu marah.
Aku hanya bisa menangis melihat semua ini.
"Mianhae, Ae. Aku memang slaah. Aku tak tau kenapa bisa jadi seperti ini. Aku sekarang lebih mencintai Kyung Ji," ungkap Siwon jujur dengan memegang tanganku.

Tidak tahan melihat itu semua, tiba-tiba aku jatuh pingsan. Aku dibawa ke ruang UKS. Setelah tersadar, aku melihat Kyung Ji duduk disampingku dengan wajah cemas.
"Ngapain kamu disini? Aku nggak habis pikir, kamu yang aku anggap sebagai kakak malah bersikap seperti itu. Apa ini yg dinamakan sahabat?" runtukku dengan air mata yang masih mengalir.
"Mianhae, saeng. Aku nggak bermaksud menyakitimu. Aku orang yang lebih dulu mencintai Siwon dibanding kamu. Dulu aku sekolah diseberang sekolahmu. Dia yang menjadikanku seperti ini. Aku yang tadinya penakut, sekarng berubah menjadi pemberani. Itu berkat dia. Dulu aku diserang oleh penjahat, kemudian Siwon yang menolongku. Dia juga yang berkata bahwa aku harus berani untuk menghadapi semua ini. Mulai dari situ aku menyukainya. Setelah aku kelas 2, setiap kali berangkat sekolah aku tak pernah melihatnya. Lalu aku bertanya pada temannya, ternyata dia sudah pindah dari sekolah itu." Kyung Ji bercerita dengan air mata yang mengalir. Dia mencoba untuk memelukku. Tapi aku mendorong tubuh Kyung Ji dan beranjak pergi keluar. Ternyata ada Kyu dan Siwon yang masih menunggu diluar. Mereka berdua lari menghampiriku, aku terus berlari dan terus menangis. Tanganku ditarik oleh Siwon. Aku mencoba untuk melepaskan cengkraman tangannya.
"Lepas...!! Aku nggak mau kenal sama kamu lagi. Kau sudah melukai hatiku," teriakku sambil menangis sesunggukan. Aku terjatuh ke lantai.
"Maafkan aku. Aku nggak mau seperti ini juga...”.
“Ayo Aoo Ae, berdiri! Ku antar kau pulang," seru Kyu dengan nada tinggi sambil menarik tanganku dari tangan Siwon.


Setelah kejadian itu, aku tak pernah bertemu dengan Siwon, Kyung Ji maupun Kyu. Aku memutuskan untuk kuliah keluar negeri. Di kamarku terpampang foto kami semua di taman hiburan dan pantai. Tak sadar, air mataku terjatuh. Ini semua kenangan masa laluku.
"Aku akan membuang foto-foto ini," gumamku sambil mengambil semua foto dan langsung menaruhnya di kardus.

Tiba-tiba bel rumahku berbunyi.
"Iya," seruku sambil berlari untuk membuka pintu.
Ternyata Kyu yang berada dibalik pintu. Aku kaget dan tiba-tiba Kyu memberikan bunga mawar padaku.
"Chukae, kamu lulus dengan nilai baik. Terus, kamu jadi kuliah keluar negeri?" tanya Kyu sambil memberikan bunga itu padaku.
"Ne," jawabku.
"Kamu beneran mau kuliah diluar negeri?" tanya Kyu sekali lagi.
"Iya, emang kenapa? Nanti kalo libur kan aku juga pulang." 
Tiba-tiba Kyu duduk dibawah dan memberikan cincin padaku.
"Maukah kau menjadi kekasihku?" tembak Kyu dengan memberikan cincin itu padaku.
"Kenapa kau seperti ini?" tanyaku bingung dengan kejutan yang mendadak.
"Aku mencintaimu. Aku akan berikan segalanya untukmu. Aku berjanji tak akan ada kejadian seperti kau dengan Siwon," janji Kyu.
"Sejak kapan kau menyukaiku?" tanyaku penasaran.
"Inget nggak, waktu kita pertama kali kenalan. Disitu aku melihat sesuatu yang beda dalam dirimu dan lebih-lebih saat aku mencintaimu itu sewaktu kita pergi ke pantai," beber Kyu.
Aku tak yakin dengan pernyataannya.
"Apa kau meragukan cintaku?" tanya Kyu dengan cemberut.
"Mianhae oppa, tapi aku akan mencoba untuk mencintaimu," kataku sambil memeluk Kyu.
Akhirnya hatiku pun luluh dan mau menerimanya.
"Ya, aku terima. Tapi janji ya, jangan kayak Siwon," pintaku.
"Iya aku janji, sepenuhnya cintaku hanya untukmu," ucapnya tulus dan langsung mencium bibirku. Kyakkk... Senengnya bisa ciuman sama Kyu...


Akhir yang bahagia, akupun jadian sama Kyu. Aku pergi keluar negeri untuk kuliah selama 3 tahun. Tapi aku akan selalu usahakan setiap liburan semester aku akan kembali dan bertemu dengan Kyu.


- The End -