Friday, December 2, 2011

SAHABAT YANG MENCINTAI KEKASIHKU



Namaku Sung Soo Ae, aku punya sahabat yang bernama Lee Kyung Ji. Kami kelas 3 SMU, sebentar lagi kami akan meninggalkan sekolah kami. Tentunya setelah kami ujian kelulusan.
Aku berteman dengannya sejak kami masuk sekolah disini. Dia sangat baik sekali padaku, dia pun menyayangiku seperti adiknya sendiri.
Kami memang berbeda usia 1 tahun. Dia lebih tua dariku. Aku memanggilnya Eonni.
“Ya, saeng,” ucap Kyung Ji memanggilku.
“Onn, aku mau cerita boleh nggak?” tanyaku dengan manja. “Ada apa saeng-ku? Boleh dong masa aku nggak mau dengerin cerita saeng-ku,” ucap Kyung Ji sambil mengelus-elus rambutku.
“Kenapa sampai saat ini aku belum punya kekasih ya?” ceritaku sambil menunduk.
“Memangnya salah kalo nggak punya pacar?”
"Ya nggak juga sih…"
“Onn, masih inget nggak sama temenku waktu kelas 2 SMP, yang dia bilang dia suka sama aku?" tanyaku. Kyung Ji mengangguk
“Iya inget. Kenapa?” tanya Kyung Ji. Aku tersipu malu.
“Kemarin aku ketemu dia, sekarang dia tambah ganteng, Onn. Terus kemarin dia juga minta jawabannya. Aku bingung, kemarin aku sempet nyesel waktu aku belum jawab kalo aku juga suka sama dia. Dia sekarang tambah ganteng, manis, tinggi, dan baik hati,” ceritaku antusias.
“Ya sudah kalo memang kamu mencintainya juga, terima saja dia,” sahut Kyung Ji.

Teman laki-lakiku itu bernama Choi Siwon. Dia pindah sekolah sewaktu kami kelas 2 SMP. Dia murid yang cerdas. Di sekolah selalu mendapat peringkat pertama. Selain itu, dia juga tampan. Banyak wanita yang tergila-gila padanya. Tapi entah kenapa aku yang dipilih olehnya. Walaupun saat itu aku bingung. Tanpa ada alasan apapun aku tidak menjawab pernyataan cintanya.


Setelah bel pulang sekolah berbunyi ternyata Choi Siwon ada di depan gerbang sekolahku. Aku seneng melihat kedatangannya.
“Eonni dia ada di depan gerbang sekolah,” beritahuku sambil terengah-engah berlari mengejar Kyung Ji.
“Ya sudah sana samperin, berarti kita pulang berpisah, ya," kata Kyung Ji.
“Ok, good bye my eonni,” pamitku sambil berlari ke depan gerbang.

Setelah sampai gerbang sekolah, Siwon mengajakku pergi ke taman kota. 
“Ae, kita ke taman kota dulu ya. Ada sesuatu yang aku mau bicarakan padamu."
Dadaku langsung berdebar kencang.
“Kita naik apa kesana?"
“Naik motor, dong," katanya sambil menyodorkan helm padaku. Hwaaaa, senangnya bisa naik motor sama Siwon.

Setelah sampai di taman kota, Siwon bertanya lagi padaku tentang pernyataan cintanya waktu aku kelas 2.
“Gimana jawabannya, aku sudah menunggu selama 4 tahun untuk mendengar jawabannmu," tembak Siwon dengan tangannya yang menggenggam tanganku.
Aku menganggukkan kepalaku. “Iya, aku terima kamu menjadi kekasihku."
Karena senang Siwon pun langsung mencium keningku dengan lembut.
“Ayo kita pulang. Ku antar kau pulang ke rumah,” ucap Siwon dengan nada yang halus sambil menggandeng tanganku.
Setelah sampai di depan rumah, Siwon berkata, "Besok pagi aku jemput, ya. Sekarang kamu masuk, terus jangan lupa makan." Siwon mengacak-acak rambutku.
"Iya, Oppa," jawabku dengan lembut. Tak terbayang betapa bahagianya aku bisa berpacaran dengan Choi Siwon.

Malamnya aku sedang belajar di kamar, tiba-tiba HP-ku berdering. Ternyata SMS dari Siwon. Dia bilang, "Sudah malam, sudah waktunya untuk tidur."
"Iya, Oppa. Selamat malam. Jaljayo." balasku.

Malampun berganti pagi. Aku kira Siwon tidak akan menjemputku, ternyata dia sudah menuggu di depan rumahku.
"Oppa, sejak kapan kau disini?" tanyaku dengan penasaran. 
"Sudah dari 15 menit yang lalu," jawabnya sambil menyerahkan helm.

Di perjalanan kami bercerita banyak. Aku menceritakan sahabatku. Siwon penasaran dan ingin bertemu dengan sahabatku. Aku bilang nanti setelah pulang sekolah aku akan memperkenalkannya pada Kyung Ji. Sepanjang perjalanan tanganku merangkul pinggang Siwon. Senangnya... Siwon pun terus memegang tanganku.

Setelah sampai di sekolah, aku bergegas masuk.
"Nanti pulang aku jemput lagi, ya. Jangan lupa makan siang," pesan Siwon dengan penuh perhatian.
"Iya, kamu juga jangan lupa makan," jawabku.

Aku berlari masuk dan menghampiri sahabatku, Kyung Ji.
"Onn, aku seneng banget hari ini," beritahuku dengan berseri-seri.
"Dengan melihat wajahmu saja, semua orang tahu kalo kamu lagi seneng. Gimana akhirnya?" tanya Kyung Ji.
"Seneng banget. Aku udah jadian sama Siwon."
"Cie...cie..., akhirnya jadian juga," ledek Kyung Ji.
"Iya, aku jadian sama dia," ucapku dengan tampang malu-malu. "Oh iya, nanti pulang sekolah, aku mau kenalin Eonni sama Siwon."
"Baiklah, aku akan berkenalan dengannya," jawab sahabatku.


Akhirnya bel pulang berbunyi. Saatnya bertemu Sang pujaan hati.. Wkwkwk.... Aku dan Kyung Ji pulang bersama untuk bertemu dengan siwon. Akhirnya mereka berdua bertemu  Aku memperkenalkan mereka.
"Onn, ini cowok aku. Namanya Siwon." ucapku.
"Siwon."
"Kyung Ji."
Mereka berjabat tangan sambil melempar senyum.
"Ayo kita pulang! Onn, kita berpisah ya," kataku sambil menggandeng tangan Siwon.
"Ya sudah, hati-hati ya," kata Kyung Ji.

Di perjalanan aku bertanya pada Siwon tentang pendapatnya setelah berkenalan dengan sahabatku.
"Gimana temanku, baik kan? Oh iya, Kamu punya teman yang masih jomblo, nggak? Biar kita jodohin Kyung Ji sama temanmu," usulku. 
"Emmm...ada. Namanya Kyuhyun. Nanti aku tanyain deh, dia mau nggak kenalan."
Aku memeluk erat pinggang Siwon, terasa sangat nyaman berada disisinya.
"Oppa, bisakah kau selamanya berada disisiku?" pintaku dengan nada rendah.
"Iya, aku akan selalu berada disisimu. Ternyata kau lebih mencintai aku, ya. Kenapa dari dulu nggak langsung jawab pernyataanku. Pake nunggu 4 tahun. Untung aku nggak basi." Ternyata bisa juga dia ngelawak.
"Iya, aku nyesel. Untung aku bisa bertemu kamu lagi. Coba kalo sampe nggak ketemu. Aduh...nyesel banget aku."

"Udah sampe, Yang. Kamu nggak mau turun," kata Siwon sambil memegang tanganku.
"Koq, cepet banget udah sampe," kataku sambil mengucek mata. Ketika aku turun dari motor, Siwon langsung mencium kelopak mataku dengan mesra. Gimana mata nggak mau langsung melek, ya. Syok dicium sama Ayang. Aku akhirnya mencium bibir Siwon yang seksi itu. Ciuman kilat yang membuat mukaku memerah.
"Udah masuk sana. Jangan lupa makan, ya."
"Iya, kamu juga ya. Oh iya, jangan lupa tanyain teman kamu ya, mau nggak dia kenalan sama Kyung Ji."
"​​Ok, my princess."


Tak terasa sudah 1 minggu aku jadian sama Siwon. Siwon yang begitu pengertian, sayangnya dia yang sepertinya dia limpahkan semuanya padaku. Seperti biasa setiap pagi, Siwon menjemputku  di depan rumah. Kebiasaannya yg datang 15 menit lebih awal membuatku menunggu diluar lebih dulu 5 menit sebelum dia datang. Suara motornya yg khas telah tiba.
"Lho, kok kamu udah di depan aja?" tanya Siwon begitu melihat aku telah menunggunya.
"Iya, kan aku nungguin kamu. Gantian dong, masa kamu terus yang nungguin aku," jawabku.
"Ya udah, ayo kita berangkat," ajak Siwon. Tiba-tiba perutku bunyi. Siwon melirikku. "Kamu belum sarapan,  Yang?"
"Belum. Nanti aku sarapan di kantin aja," jawabku sambil tersenyum lebar.
"Ya udah, kita sarapan dulu di depan."
"Yang, gimana udah bilang belum sama temanmu?" tanyaku dengan penasaran.
"Iya udah. Nanti pulang sekolah aku ajak dia ke sekolahmu."


Setelah pulang sekolah, kami berempat pergi ke restoran sambil berkenalan dengan Kyuhyun.
"Hallo, aku Kyuhyun," sapanya sambil berjabat tangan denganku. Suaranya yang lembut membuatku terkesima.
"Iya, aku Soo Ae. Salam kenal, ya."
"Ini pasti Kyung Ji. Salam kenal, ya," kata Kyu.
"Ayo kita pergi ke taman hiburan," ajak Siwon setelah kami semua berkenalan.
"Ayo kita pergi bersenang-senang," kataku sambil menarik lengan Siwon.

Setelah di taman hiburan, kita berpisah. Aku dengan Siwon, Kyung Ji dengan Kyu. Mereka terlihat akrab sekali. Senang bisa melihat sahabatku tersenyum lebar.
Ternyata Kyu itu suka bercanda. Banyak hal-hal aneh yang dibuatnya. Saat dia memakai bando kelinci, lucunya dia. Udah gitu narsis banget foto-fot sama kita semua. Hari sudah malam, akhirnya kami pulang. Kami berpisah di tengah jalan. Karena Kyu harus mengantar Kyung Ji pulang.


Setelah kami berteman selama 3 bulan, tak disangka Kyu dan Kyung Ji sama-sama jatuh cinta. Kyu mengungkapkan perasaan cintanya pada Kyung jj. Akhirnya mereka berpacaran. Saat liburan tiba, kami merencanakan untuk pergi menginap ke pantai. Aku tidur di kamar yang sama dengan Kyung Ji, Siwon dengan Kyu.
"Aduh, sampai juga kita di pantai. Eonni akhirnya aku bisa jalan-jalan dengan kalian semua," ucapku senang.
"Iya, ya. Ya sudah, ayo kita keluar. Nggak mau kan klo kita cuma numpang tidur disini," ajak Kyung Ji.
"Iya juga, ya. Ayo kita naik kapal jet," usulku.

Siwon mengetuk pintu kamar. "Yang, ayo kita main keluar."
"Iya tunggu sebentar," jawabku dengan berteriak dari dalam.


Senangnya kita bisa menghabiskan waktu di pantai bersama pacar-pacar kita. Malam pun tiba, aku terlelap tidur di kamar. Kyung Ji keluar dari kamar, katanya mau menghirup udara segar. Dia jalan ke pantai, ternyata di pantai bukan hanya dia sendiri, tapi ada Siwon juga yang sedang duduk di pantai.
"Siwon," panggil Kyung Ji.
"Iya, kamu belum tidur?" tanya Siwon menoleh ke arah Kyung Ji.
Kyung Ji duduk di samping Siwon.
"Aku iri pada Ae. Kamu begitu perhatian padanya. Apa kamu tahu, aku diam-diam menyukaimu," ungkap Kyung Ji jujur.
"Kenapa kamu tiba-tiba bilang seperti ini?" Siwon terkejut.
"Apa kamu tidak ingat. Sekolah kita waktu SMP itu berseberangan. Dulu aku sering memperhatikanmu. Tak disangka ternyata kita bertemu lagi. Tapi sayang kamu yang sekarang adalah kekasih dari sahabatku."
"Kan kamu sudah pnuya Kyu. Kenapa masih suka padaku?" tanya Siwon dengan nada sedikit tinggi.
"Sebenarnya aku pacaran sama dia hanya untuk menutupi diriku yang menyukaimu. Supaya Ae juga nggak tau kalo aku suka sama kamu."
Siwon beranjak diri dan pergi meninggalkan Kyung Ji. Kyung Ji tiba-tiba menangis, setelah Siwon berkata seperti itu.
"Aku tau, kalo aku salah. Tapi bagaimana lagi, aku mencintai Siwon," isak Kyung Ji smbil terus menangis. Siwon ternyata belum pergi dari sana, dia terpaku melihat ke arah Kyung Ji.


Pagi yang cerah. Cahaya yangg masuk ke dalam kamar membuatku terbangun dari tidur.
"Onn, kamu dimana?" teriakku memanggil Kyung Ji.
"Ya, aku di dapur. Aku buat sarapan lho. Ayo bangun, kita sarapan dulu. Panggil pacarmu. Oh iya, tolong panggil Kyu juga, ya," seru Kyung Ji dari arah dapur.
"Iya, aku ke kamarnya dulu ya," seruku sambil membuka pintu kamar.

Setelah aku sampai dikamarnya, ternyata hanya ada Kyu. Aku tak melihat Siwon.
"Oppa, Wonppa kemana? Ayo ke kamarku, kita sarapan bersama," ajakku.
"Siwon lagi lari pagi. Sebentar lagi juga pulang. Baik, aku akan segera ke kamarmu," jawab Kyu.

Setelah kami sarapan, kami bergegas untuk pulang ke rumah, karena liburan kami telah usai.
"Ayo kita pulang duluan," kata Siwon.
"Onn, aku pulang duluan ya," kataku sambil menggandeng Siwon.


Setelah beberapa bulan setelah Kyung Ji bicara seperti itu pada Siwon. Semakin lama Siwon semakin berubah. Yang tadinya dia antar jemput aku, ini malah nggak. Aku terasa dicuekin. Akhirnya aku cerita pada Kyu. Disaat aku bicara, dia terus memperhatikanku.
"Apa ada yang salah denganku?" tanyaku sambil menggerakkan tanganku ke mukanya.
"H​​​​​​​‎​​hhmmm... nggak. Ternyata kamu cantik juga, ya. Pantas saja Siwon terus menunggumu sampai 4 tahun."
"Terima kasih. Tapi sekarang ada yang beda dengannya," kataku sambil menundukkan kepala.



Kyung Ji yang begitu perhatian pada Siwon. Tidak membuatku merasa cemburu. Karena dia adalah kakakku, tidak ada perasaan lain yang melintas di otakku. Ketika kami sedang berjalan bersama-sama,  mereka berdua yang terlihat lebih romantis. Walaupun Kyu bersikap seperti itu juga padaku. Aku tetap melihat mereka dengan positif thinking. Tapi semakin lama, aku tak bisa menahan diri. Tiba-tiba air mataku mengalir melihat mereka berdua semakin akrab.
"Kenapa kok tiba-tiba nangis?" tanya Kyu heran sambil menghapus airmataku. "Memang ada apa? Apa kalian berantem?"
"Nggak, kami baik-baik aja," jawabku.
"Terus kenapa kamu nangis?"
"Nggak apa2," jawabku sambil mengusap air mata.


Esok harinya, aku sudah tidak dijemput oleh Siwon. Aku merasa sangat sedih. Sebuah motor melintas di depanku. Aku dapat mengenali pengemudinya, Siwon. Herannya Siwon tak berhenti bahkan tak melihatku sama sekali. Dan yang lebih mengejutkan, ada orang lain yang tengah diboncengnya. Karena gadis itu menghadap ke arah lain, aku tidak dapat melihat wajahnya.


Sesampainya di sekolah, tumben sekali Kyung Ji terlihat lebih ceria dari sebelumnya.
“Cie... ada apa ini? Kok tumben banget senyum-senyum terus,” ledekku pada Kyung Ji.
"Ada deh,” sahut Kyung Ji tanpa berhenti tersenyum.
Aku tak mau berpikir yang aneh-aneh tentangnya. Aku hanya harus mendukung apa yang dia lakukan karena dia adalah sahabatku.

Tiba saatnya pulang sekolah.
“Onn, ayo kita pulang bareng,” ajakku menghampiri Kyung Ji.
“Aku masih ada urusan. Kamu pulang aja duluan,” tolak Kyung Ji sambil berlari keluar gerbang.
Ada apa ini? Kenapa dia seperti itu? Firasatku mengatakan ada sesuatu yang tengah disembunyikannya. Karena penasaran, aku mengikutinya. Sepertinya Kyung Ji tahu jika aku mengikutinya. Dia langsung pergi menghindariku. Alhasil aku kehilangan jejaknya. 


Dua hari berikutnya, kami pergi bertamasya ke sebuah pulau. Kami berencana untuk menginap disana. Seperti biasa aku dengan Siwon, Kyung Ji dengan Kyu. Setelah sampai disana karena perjalanan jauh, aku langsung tertidur di kamar. Setelah sadar ternyata sudah malam. Aku tak melihat Kyung Ji. Aku penasaran kemana dia pergi. Aku pergi ke kamar Siwon, tapi aku tak menemukannya juga. Aku hanya melihat Kyu yang habis mandi, hanya berbalut handuk. Nggak kuat liat body-nya yang keren…
"Kyu, mana Siwon?” tanyaku sambil membalikan badan.
“Nggak tau. Tadi dia keluar,” ujar Kyu.
“Oh baiklah, aku akan keluar untuk jalan-jalan,” kataku sambil membuka pintu kamarnya.
“Tunggu!! Kita bareng aja keluarnya,” cegah Kyu sambil menarik lenganku.
“Ya udah, aku tunggu di depan, ya,” balasku sambil malu-malu.

Disaat aku dan Kyu jalan-jalan, ternyata Kyu melihat Siwon dan Kyung Ji sedang berpelukan. Kyu pun segera bertindak mengalihkan pandanganku supaya aku tak melihat mereka.
“Oppa, terima kasih karena kamu telah menjadi milikku,” kata Kyung Ji sambil mencium bibir Siwon.
“Iya, ternyata aku benar-benar mencintaimu. Lebih dari aku mencintai Soo Ae,” balas Siwon.


Ternyata diam-diam Kyung Ji memberikan makan siang untuk Siwon. Dan mereka lebih sering jalan berdua. Tak ada seorangpun yang mengetahui hubungan mereka. Sudah 1 bulan Siwon jarang menjemputku, hanya 2 kali dalam 1 minggu dia antar jemput. Katanya dia sedang sibuk dengan tugas sekolah. Aku hanya bisa tersenyum, walaupun aku merasa kecewa.


"Ae, besok kan kita pulang. Gimana kalo lusa aku jemput kamu berangkat sekolah?" tanya Kyu dengan penuh harapan.
"Liat besok, ya. Kalo besok Siwon jemput gimana? Soalnya besok jadwal dia jemput aku."
"Ya nggak apa-apa. Kalo emang dia jemput ya udah, kan aku bisa bilang mau jemput Kyung Ji."

Stelah kita jalan-jalan, aku kembali ke kamar. Ternyata Kyung Ji sudah tidur dan aku pergi ke kamar Siwon untuk mlihatnya. Sesampainya di depan kamarnya, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memelukku. "Lagi ngapain disini, mau ngintip teman aku, ya?" Siwon mengejutkanku sambil memelukku dengan hangat.
"Enak aja. Jelas-jelas aku kesini mau cari kamu," seruku sambil memandangnya.
"Ayo kita jalan-jalan sebentar," ajak Siwon sambil merangkulku.
"Besok kita sudah pulang, ya," kataku sambil memeluk Siwon.
"Iya," jawab Siwon tanpa ekspresi.


Hari ini kami pulang, kami pun berpisah. Tidak seperti biasanya, diperjalanan Siwon tidak berbicara sedikitpun denganku. Aku merasa ada hal aneh yang terjadi dengannya. Aku tak mau bertanya ada apa dengannya.
"Bsok kamu jemput aku nggak?" tanyaku untuk memecahkan suasana yang dingin ini.
"Liat besok, ya. Kalo aku sempet, aku jemput," katanya. Kami kembali membisu sampai akhirnya kami tiba di rumahku.


Ternyata benar, keesokan harinya Siwon tak datang menjemputku. Yang datang malahan Kyu.
"Oppa, benar dia nggak jemput aku," ucapku sedih.
"Ya udah nggak usah sedih. Kan masih ada aku," hibur Kyu dengan wajah yang membuatku tertawa.
"Ayo naik motorku,"  ajak Kyu sambil menyodorkan helm kepadaku.
"Iya.."
Diperjalanan tanganku ditarik untuk memeluk Kyu. Dia bilang, "Pegangan, nanti jatuh."
Akupun langsung merangkulnya dengan malu-malu.
"Nanti pulang sekolah aku jemput lagi, ya?" pinta Kyu.
"Iya".
"Sudah sampai. Sana masuk! Nanti aku jemput, ya."
"Nanti kalo Siwon jemput gimana?" tanyaku ragu.
"Ya nggak apa-apa. Kan aku bisa bilang kalo aku jemput Kyung Ji," jawabnya
"Baiklah, sampai ketemu," kataku sambil berlari ke dalam kelas.


Setelah pulang sekolah ternyata Siwon datang untuk menjemputku. Dan aku sedang berjalan dengan Kyung Ji.
"Yang!" Panggilku pada Siwon.
"Iya, ayo kita pulang," balas Siwon.
Aku berdiri disamping motornya. Tiba-tiba sebuah motor dari arah belakang melintas dengan kecepatan tinggi dan hampir menabrakku. Tapi anehnya bukan aku yang ditarik oleh Siwon, melainkan tubuh Kyung Ji yang ditariknya. Kejadiannya begitu cepat. Aku sudah terjatuh dan Siwon memeluk Kyung Ji. Aku terkejut melihat tindakannya. Ada apa ini sebenarnya?
Kyu datang. Dialah yang membantuku bangun dan langsung memelukku untuk menghindari pandanganku pada Siwon. Tapi sudah terlambat, aku sudah melihatnya. Betapa Siwon sangat melindungi Kyung Ji, padahal yang nyaris menjadi korban adalah aku.
"Apa yang kalian lakukan? Siwon, pacarmu disini! Kenapa Kyung Ji yang kau peluk?" seru Kyu marah.
Aku hanya bisa menangis melihat semua ini.
"Mianhae, Ae. Aku memang slaah. Aku tak tau kenapa bisa jadi seperti ini. Aku sekarang lebih mencintai Kyung Ji," ungkap Siwon jujur dengan memegang tanganku.

Tidak tahan melihat itu semua, tiba-tiba aku jatuh pingsan. Aku dibawa ke ruang UKS. Setelah tersadar, aku melihat Kyung Ji duduk disampingku dengan wajah cemas.
"Ngapain kamu disini? Aku nggak habis pikir, kamu yang aku anggap sebagai kakak malah bersikap seperti itu. Apa ini yg dinamakan sahabat?" runtukku dengan air mata yang masih mengalir.
"Mianhae, saeng. Aku nggak bermaksud menyakitimu. Aku orang yang lebih dulu mencintai Siwon dibanding kamu. Dulu aku sekolah diseberang sekolahmu. Dia yang menjadikanku seperti ini. Aku yang tadinya penakut, sekarng berubah menjadi pemberani. Itu berkat dia. Dulu aku diserang oleh penjahat, kemudian Siwon yang menolongku. Dia juga yang berkata bahwa aku harus berani untuk menghadapi semua ini. Mulai dari situ aku menyukainya. Setelah aku kelas 2, setiap kali berangkat sekolah aku tak pernah melihatnya. Lalu aku bertanya pada temannya, ternyata dia sudah pindah dari sekolah itu." Kyung Ji bercerita dengan air mata yang mengalir. Dia mencoba untuk memelukku. Tapi aku mendorong tubuh Kyung Ji dan beranjak pergi keluar. Ternyata ada Kyu dan Siwon yang masih menunggu diluar. Mereka berdua lari menghampiriku, aku terus berlari dan terus menangis. Tanganku ditarik oleh Siwon. Aku mencoba untuk melepaskan cengkraman tangannya.
"Lepas...!! Aku nggak mau kenal sama kamu lagi. Kau sudah melukai hatiku," teriakku sambil menangis sesunggukan. Aku terjatuh ke lantai.
"Maafkan aku. Aku nggak mau seperti ini juga...”.
“Ayo Aoo Ae, berdiri! Ku antar kau pulang," seru Kyu dengan nada tinggi sambil menarik tanganku dari tangan Siwon.


Setelah kejadian itu, aku tak pernah bertemu dengan Siwon, Kyung Ji maupun Kyu. Aku memutuskan untuk kuliah keluar negeri. Di kamarku terpampang foto kami semua di taman hiburan dan pantai. Tak sadar, air mataku terjatuh. Ini semua kenangan masa laluku.
"Aku akan membuang foto-foto ini," gumamku sambil mengambil semua foto dan langsung menaruhnya di kardus.

Tiba-tiba bel rumahku berbunyi.
"Iya," seruku sambil berlari untuk membuka pintu.
Ternyata Kyu yang berada dibalik pintu. Aku kaget dan tiba-tiba Kyu memberikan bunga mawar padaku.
"Chukae, kamu lulus dengan nilai baik. Terus, kamu jadi kuliah keluar negeri?" tanya Kyu sambil memberikan bunga itu padaku.
"Ne," jawabku.
"Kamu beneran mau kuliah diluar negeri?" tanya Kyu sekali lagi.
"Iya, emang kenapa? Nanti kalo libur kan aku juga pulang." 
Tiba-tiba Kyu duduk dibawah dan memberikan cincin padaku.
"Maukah kau menjadi kekasihku?" tembak Kyu dengan memberikan cincin itu padaku.
"Kenapa kau seperti ini?" tanyaku bingung dengan kejutan yang mendadak.
"Aku mencintaimu. Aku akan berikan segalanya untukmu. Aku berjanji tak akan ada kejadian seperti kau dengan Siwon," janji Kyu.
"Sejak kapan kau menyukaiku?" tanyaku penasaran.
"Inget nggak, waktu kita pertama kali kenalan. Disitu aku melihat sesuatu yang beda dalam dirimu dan lebih-lebih saat aku mencintaimu itu sewaktu kita pergi ke pantai," beber Kyu.
Aku tak yakin dengan pernyataannya.
"Apa kau meragukan cintaku?" tanya Kyu dengan cemberut.
"Mianhae oppa, tapi aku akan mencoba untuk mencintaimu," kataku sambil memeluk Kyu.
Akhirnya hatiku pun luluh dan mau menerimanya.
"Ya, aku terima. Tapi janji ya, jangan kayak Siwon," pintaku.
"Iya aku janji, sepenuhnya cintaku hanya untukmu," ucapnya tulus dan langsung mencium bibirku. Kyakkk... Senengnya bisa ciuman sama Kyu...


Akhir yang bahagia, akupun jadian sama Kyu. Aku pergi keluar negeri untuk kuliah selama 3 tahun. Tapi aku akan selalu usahakan setiap liburan semester aku akan kembali dan bertemu dengan Kyu.


- The End -

1 comment: